Imam Harus Orang Quraiys ?
Diantara Bantahan yang Sering dimunculkan Oleh Gerombolan SalafiIndon KW 1000 Tentang Bab Perkara Keamiran Adalah; Keamiran Adalah Harus Orang Quraisy (Sebenarnya Klaim SalafiIndon KW 1000 Ini Sangat Aneh, Karena Selama Ini yang Mewajibkan Amir Harus dari Suku Quraisy adalah Umat Syi'ah, Rupanya Dalam Hal Ini SalafIndon KW 1000 Terkena Virus Latah dengan Mengikuti Kejahilan Umat Syi'ah). Kalau Bukan Orang Quraisy Berarti Keamirannya Tidak Syah. Salah Satu Dalil yang Mereka Jadikan Hujjah Adalah Sabda Nabi Sholaulloh 'alaih Wassalam:
"Dari az-Zuhri dia berkata, Muhammad bin Jubair bin Muth’im bercerita, bahwa sampai berita kepada Muawiyah (saat itu Muhammad bin Jubair berada di sebelahnya Muawiyah bersama rombongan tamu dari Quraisy), bahwa Abdullah bin Amr bercerita; Sesungguhnya akan ada raja dari Qahthan, maka Muawiyah marah maka dia berdiri kemudian menyanjung Allah dengan sepatutnya kemudian dia berkata; Adapun selanjutnya, bahwasanya telah sampai berita kepadaku, sesungguhnya beberapa orang diantara kalian menyampaikan cerita yang tidak ada (dalilnya) di dalam Kitabillah dan tidak ada atsarnya dari Rasulillah b, mereka inilah sebodohbodohnya kalian, takutlah kalian akan angan-angan yang menyesatkan pemilikya, sungguh aku telah mendengar Rasulullah b bersabda; Sesungguhnya perkara (keKhalifahan) di dalam orang-orang Qurais tidak ada seorangpun yang menentang mereka, melainkan Allah akan menjerumuskan wajahnya, selagi mereka menegakkan peraturan agama.
"Dari az-Zuhri dia berkata, Muhammad bin Jubair bin Muth’im bercerita, bahwa sampai berita kepada Muawiyah (saat itu Muhammad bin Jubair berada di sebelahnya Muawiyah bersama rombongan tamu dari Quraisy), bahwa Abdullah bin Amr bercerita; Sesungguhnya akan ada raja dari Qahthan, maka Muawiyah marah maka dia berdiri kemudian menyanjung Allah dengan sepatutnya kemudian dia berkata; Adapun selanjutnya, bahwasanya telah sampai berita kepadaku, sesungguhnya beberapa orang diantara kalian menyampaikan cerita yang tidak ada (dalilnya) di dalam Kitabillah dan tidak ada atsarnya dari Rasulillah b, mereka inilah sebodohbodohnya kalian, takutlah kalian akan angan-angan yang menyesatkan pemilikya, sungguh aku telah mendengar Rasulullah b bersabda; Sesungguhnya perkara (keKhalifahan) di dalam orang-orang Qurais tidak ada seorangpun yang menentang mereka, melainkan Allah akan menjerumuskan wajahnya, selagi mereka menegakkan peraturan agama.
[HR. Al-Bukhory filkitab Al-Ahkam]
Penjelasan:
Sebelum Saya Melangkah kepada Penelaahan Dalil di atas, Saya Ingin Cermati Bahwa, Dalil di atas Sabda Rosululloh Bukan dalam Konteks Mewajibkan Amir/Imam Harus dari Suku Quraisy, Pengerti Handits Tersebut Hanyalah dalam Batasan Nabi Menyanjung Keutamaan Suku Quraisy. Sebab Bila dipahami Kedudukan Hadits Tersebut Sebagai Kewajiban dari Nabi Kepada Umat Muslimin Bahwa Imam/Amir Wajib dari Bangsa Quraisy, Maka Jelas Riwayat di atas Sangat Bertabrakan dengan Dalil/Nas yg Lebih Kuat, yaitu Firman Alloh SWT dan Untuk Penjelasan Terperincinya Silahkan Membuka Kitab Tafsir Al-Karim Karya Imam Ibnu Katsir dan Kitab Syarah Hadits yang Masyhur.
Perhatikan:
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Awas."
[QS. Al-Hujuraat:13]
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Awas."
[QS. Al-Hujuraat:13]
"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui."
[QS. Saba':28]
"Tetapilah oleh kalian ketaatan walaupun (yang jadi imam) hamba Habsyi, sesungguhnya orang iman seperti unta yang diberi kendali hidungnya kemana saja dia dituntun akan mengikuti."
[Ibnu Majjah Nomer: 43, Tahqiq Al-Albani: Shohih]
"Rasulullah Sholaulloh 'alaih wassalam berkhutbah di Mina pada pertengahan hari tasyriq saat itu beliau di atas untanya, beliau bersabda : Wahai manusia ingatlah sesungguhnya Tuhan kalian itu satu, bapak kalian itu satu, ingatlah tidak ada keutamaan orang Arab mengalahkan orang A’jam, dan tidak ada keutamaan orang A’jam mengalahkan orang Arab, dan tidak ada keutamaan orang kulit Hitam mengalahkan orang kulit merah, tidak ada keutamaan orang kulit merah mengalahkan orang kulit hitam, melainkan dengan sebab ketaqwa’an, sudahkah aku menyampaikan ? mereka menjawab; iya, beliau bersabda lagi ingatlah hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir."
[Kitab Tafsir Al-Qur'an, Imam A t-Thobari Ayat Al-Hujuroot:13]
"Orang-orang Bani Israil dahulu diurusi oleh para Nabi, ketka seorang Nabi wafat maka digantikan oleh Nabi yang lain, sesungguhnya tidak ada Nabi lagi sesudahku dan yang ada adalah para Khalifah (imam yang dibaiat) dan jumlah mereka akan banyak, mereka bertanya apakah yang anda perintahkan kepada kami ? Nabi bersabda tetapilah oleh kalian baiat kepada imam yang pertama kali dibaiat, berikan pada mereka hak mereka, sesungguhnya Allahakan menanyakan kepada mereka dari apa yang Allah telah menjadikan mereka sebagai penggembala."
[HR. Al-Bukhory Nomor: 3196]
Pristiwa Tanah Saqifah, Sesaat Setelah Wafatnya Rosuulloh, Menenai Perkara Keamiran, Salah Seorang Tokoh Anshor dari Bani Sa'id Berkata,
"Saya adalah orang yang senantiasa dimintai pendapat (bijaksana), dari golongan kami (Anshar) mengangkat amir sendiri dan kalian (Muhajir) mengangkat amir sendiri wahai golongan Quraisy."
[HR. Albukhory Nomor: 6328]
{dari Riwayat ini dapat diketahui, bahwa golongan anshor berencana akan mendirikan keamiran/imamah, padahal golongan anshor adalah orang-orang yang sangat taat kepada rosululloh dan memiliki keilmuan yang sangat mendalam tentang Ad-Dien Ini, Mustahil bila golongan Anshor tidak memahami tentang perkara Imamah ini?}
{dari Riwayat ini dapat diketahui, bahwa golongan anshor berencana akan mendirikan keamiran/imamah, padahal golongan anshor adalah orang-orang yang sangat taat kepada rosululloh dan memiliki keilmuan yang sangat mendalam tentang Ad-Dien Ini, Mustahil bila golongan Anshor tidak memahami tentang perkara Imamah ini?}
Kesimpulan:
dari dalil-dalil di atas dan masih banyak lagi riwayat yang memiliki padanan makna yang semakna dengannya, Mengerucut kepada pemahaman, bahwa Dienul Islam ini adalah agama yang sangat mulia dan sempurna, bukan agama yang menekankan kepada rasial dan bersifat diskriminatif kepada ummatnya, Islam memandang bahwa pada dasarnya semua manusia yang terlahir di dunia ini memiliki staus yang sama, yaitu kedudukannya sebagai hamba Alloh yang maha mulia.
1 komentar:
Orang Yang mengaku Salaf bertanya .
Dalam IJ ada infak persenan. 2.5 %, 5%,7.5% dan 10%.
Bukankah itu wajib bagi kalian ?
Padahal kalian kan tahu itu semua di jaman Nabi Muhammad itu tidak ada.
Persenan yang ada itu hanya dalam hal zakat. Kalo dalam IR itu tidak ada.
Itulah yang dinamakan bid’ah.
Dan banyak sekali bid’ah-bid’ah di IJ itu.
IJ menJawab :
Itulah yang membedakan antara kami dgn kalian Salafy Indon.
Dalam IJ itu ada yang namanya Nasehat, Ijtihad, Ngramut, mengatur adil.
(Dalil2 kewajiban Amir)
Kalo dalam kalian itu semua tidak ada.
Dalil-dalil tentang kewajiban amir itu tidak berlaku kalau menuruti paham kalian.
Karena kalian selama ini salah memahami dalil-dalil Al-Qur’an dan Al-Hadist.
Mari kita kupas sekarang :
Jangankan Cuma 2.5 %, 5%,7.5% dan 10%. Seandainya 100 % diambil semua oleh sang Amir.
Bukan dengan cara nasehat atau cara halus tapi malah dengan cara kasar, dirampas sampai-sampai di pukul punggung kita.
Bukan Cuma itu. Sang Amir juga tidak melaksanakan Sunnah-sunnahnya Nabi dan di hatinya Amir berdiri beberapa hatinya setan.
KITA MASIH WAJIB HUKUMNYA untuk MENDENGARKAN dan TAAT.
Berdasarkan Sabda Nabi :
“Setelahku nanti akan ada Amir yang tidak mendapatkan petunjuk dari petunjukku. Dan juga tidak menjalankan tehadap sunnah-sunnahku. Dan akan berdiri di beberapa hatinya mereka (Hatinya Amir) beberapa hatinya setan dalam dirinya. Maka Hudzaifah bertanya kepada Nabi : Apa yang harus saya perbuat Ya Rosulullah jika saya menemui keadaan seperti itu ? Nabi menjawab : Tetap mendengakan dan To’atlah kepada Amir walaupun di pukul punggung engkau dan dirampas harta engkau.
Maka tetap mendengarkan dan toatlah”. (HR. Muslim )
Apa IJ sampai seperti itu ?
Tidak Bukan.
Kenapa ada pembelaan dengan harta ?
Firman Allah :
“Hai orang-orang yang beriman, maukah kalian aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kalian dari Azab yang pedih ? (Yaitu)
1-Imanlah pada Allah dan Rosulullah.
2-Membelalah dalam Agama Allah dengan harta dan jiwa kalian.
Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian dan akan memasukkan kalian kedalam Surga… ” (QS. AS-Shaf 10-12)
Nabi bersabda :
“Membelalah kalian dengan tangan kalian, lisan kalian dan harta kalian” HR. An-Nasa’I Juz 6 hal.51
(Masih banyak lagi tentang dalil-dalil yang mewajibkan kita membela dengan harta dan diri kita)
Untuk itu karena kewajiban Amir adalah mengatur. Maka membuat ijtihad supaya ro’yahnya membela dengan harta dan tenaganya
Untuk harta diatur supaya infaknya 2.5 % atau 5% atau 7.5% atau 10% dari hasil penghasilan.
Itu semua disesuai dengan kemampuannya masing-masing diniati dengan niat karena Allah.
(ini semua menetapi dalil-dalil bab pembelaan yang hasilnya Surga dan Ancamannya Neraka)
Contoh :
Kalau kita mendapatkan risky Rp.1000,-
Maka yang Rp.25,- atau Rp.50,- atau Rp.75,- atau Rp.100,-(Disesuaikan dengan kemampuan)
Itu supaya digunakan untuk membela Agama Allah.
Kenapa kok diatur persenannya ?
Ini semua diatur untuk ketertiban.
Karena kalau tidak diatur ada yang infaknya Cuma 0.5%, ada yang Cuma 1% dll.
Malahan ada yang 50% bahkan ada yang 100% (semua hartanya di infakkan)
Hal itu tidak diperbolehkan karena kita juga punya kebutuhan dan tanggung jawab yang laen.
Tanggung jawab mencukupi keluarga, anak istri, dan kebutuhan-kebutuhan laen dll.
(ini semua adalah realisasi dari Amir yang wajib hukumnya untuk mengatur pada ro’yahnya)
Kesimpulan :
1. Kalo masalah Wajib. Itu bukan wajib karena amalan infak pesenannya.
2. Tapi wajibnya karena wajib membela Agama Allah dgn diri dan harta
3. Dan Wajib karena taat kepada peraturan Amir (Taat peraturan Amir yang tidak maksiat)
Hati hati… ini hampir sama --- tetapi ini berbeda lho.
Dan ini yang membuat kalian salah memahami tentang infak persenan.
Posting Komentar