PAHAMILAH INTI DAKWAHMU , BILA TIDAK , ENGKAU AKAN TERSESAT DARI JALAN YANG LURUS
Oleh Fathia Maisyara
Abdur Rahman
PAHAMILAH INTI DAKWAHMU , BILA TIDAK , ENGKAU AKAN TERSESAT DARI JALAN YANG LURUS
Banyak dari kita yang ternyata belum memahami inti dakwah jama’ah yang dibawanya meski bertahun tahun menjadi da’I di jama’ah. Karena ketidak fahamannya akan inti dakwahnya akhirnya banyak da’I kelas kecil sampai kelas berat ( hatam kitab 6 ) yang terperosok dalam lubang yang sama. Dan lebih parah lagi meyebarkan racun syubhat pada orang yang sama seperti dirinya BELUM MEMAHAMI INTI DAKWAH JAMA’AH .
Sejak awal tahun 1941 masuk ke Indonesia inti dakwah tetap tidak berubah yaitu TAUHID dalam bentuk MEMURNIKAN QH dengan meninggalkan BID’AH , KHURAFAT , TAKHAYUL , SYIRIK.
Dari MEMURNIKAN PENGAMALAN QH itulah maka terjadi sebab akibat yaitu JAMA’AH . sebab setelah seseorang memurnikan pengamalannya berdasarkan al-qur’an dan hadits maka diwajibkan untuk ber BARA’AH (berlepas diri ) dari segala macam pengamalan BID”AH KHURAFAT TAKHAYUL DAN SYIRIK dan dari orang yang mengamalkannya ( S almumtahanah ayat 4 )
Bentuk dari BARA”AH termasuk yang telah dijelaskan di S ali Imran 103 dan didalam sabda Rasulullah : ALLAH ridha akan tiga dan benci akan tiga. Ridho bila kalian menTAUHIDkannya dan ber JAMA”AH dan menasehati AMIR.( HR Imam Muslim )
Jadi disini tidaklah bisa mengajak seseorang ikut jama’ah sebanyak banyaknya tanpa memperhatikan TAUHID. Akan tetapi TAUHID dgn meninggalkan BID’AH KHURAFAT TAKHAYUL DAN SYIRIKLAH yang kita fokuskan ( seperti cara ibadahnya harus sesuai QH , celananya harus sesuai QH dll), oleh sebab itu ajakan pertama kita adalah TAUHID DGN CARA MEMURNIKAN AMALAN SECARA QUR’AN HADITS. Adapun bentuk JAMA”AH itu adalah akibat dari orang orang yang bersepakat untuk berJAMA”AH setelah mrk bertauhid
Dan dikarenakan adanya hukum sebab akibat maka siapapun yang amalannya tidak sesuai dengan perintah ALLAH dan rasulNYa maka dia bukanlah JAMA”AH.
Dan disini terjadi salah faham bahwa dimana mana yang didengungkan hanya JAM’AHnya saja bukan TAUHIDNYA. Ini suatu kesalah fahaman dari seseorang yang tidak mengetahui INTI DAKWAHNYA SENDIRI.bahwa hampir setiap hari kita mengucapkan kata TAUHID akan tetapi dalam bentuk bahasa yang lain yaitu kata IKHLAS ( murni). Betul tidak ?
Bila seseorang dalam beramal sudah tidak IKHLAS (MURNI ) ATAU TAUHID maka dia pasti terperosok dan masuk kedalam subul ( jalan jalan yang lain yang sesat tentunya ).
INTI DAKWAH KITA ADALAH MENGAJAK SEMUA MANUSIA AGAR MEMURNIKAN PENGAMALAN BERDASARKAN AL-QUR’AN DAN HADITS. Dan barang siapa yang amalannya tidak murni maka dia bukanlah JAMA’AH. Karena JAMA’AH itu sekumpulan orang yang berjalan dengan mengamalkan KEMURNIAN QH.
Lalu bagaimana dengan status orang yang tidak IKHLAS /TAUHID dalam beramal mengerjakan BID’AH ? BISA jadi DIA KAFIR bisa jadi TIDAK dan yang orang yang mengerjkan bid’ah tdk mendapat syafa’at dr Rasulullah ( HR bukhory juz 9 kitab al ahkam) . tapi MUTLAK BAGI SIAPAPUN YANG MENGERJAKAN SYIRIK , KHURAFAT , TAKHAYUL MAKA DIA KAFIR TANPA PERLU PENJELASAN MESKI DIA SYAHADAT ( kecuali dia tobat tentunya). Dan saat ini ada sekelompok orang yang mengaku bertauhid dan tidak mengerjakan syirik akan tetapi didalam dakwahnya menganggap semua orang yang mengerjakan syirik , khurafat , tahayul , bid’ah sebagai ISLAM SEJATI JAMA’AH MUSLIMIN dicampur adukkan manhaj dakwah mereka. Tidak jelas bagi mereka mana islam , mana murtad , mana kafir berpaling , mana kafir mendustakan,dll. Bahkan berani memelencengkan ma’na jama’ah yang sebenarnya ke makna apapun yang hawa nafsu mrk kehendaki.
KESIMPULAN :
JADI INTI DA’WAH JAMAAH ADALAH : KITA TIDAK MENGAJAK ORANG UNTUK BERGABUNG DGN JAMA’AH KITA. AKAN TETAPI KITA MENGAJAK ORANG MEMURNIKAN QH LALU bersatu dalam satu wadah yang bernama JAMA’AH. FAHIMTUM ?
Wallahulmusta’an waliyallahu taufiq wal hidayah
0 komentar:
Posting Komentar